PENGANTAR BISNIS
Bab 1
Ruang Lingkup Bisnis
1.1 Pengertian Bisnis
Bisnis yaitu suatu
organisasi yang menjual barang atau jasa kepada konsumen atau bisnis lainnya,
untuk mendapatkan laba. Secara historis kata bisnis dari bahasa Inggris business, dari kata dasar busy yang berarti “sibuk” dalam
konteks individu, komunitas, ataupun masyarakat. Dalam artian, sibuk
mengerjakan aktivitas dan pekerjaan yang mendatangkan keuntungan.
Dalam ekonomi kapitalis, dimana kebanyakan bisnis dimiliki oleh pihak swasta, bisnis dibentuk untuk mendapatkan profit dan meningkatkan kemakmuran para pemiliknya. Pemilik dan operator dari sebuah bisnis mendapatkan imbalan sesuai dengan waktu, usaha, atau kapital yang mereka berikan. Namun tidak semua bisnis mengejar keuntungan seperti ini, misalnya bisnis koperatif yang bertujuan meningkatkan kesejahteraan semua anggotanya atau institusi pemerintah yang bertujuan meningkatkan kesejahteraan rakyat. Model bisnis seperti ini kontras dengan sistem sosialistik, dimana bisnis besar kebanyakan dimiliki oleh pemerintah, masyarakat umum, atau serikat pekerja.
Secara etimologi, bisnis berarti keadaan dimana seseorang atau sekelompok orang sibuk melakukan pekerjaan yang menghasilkan keuntungan. Kata “bisnis” sendiri memiliki tiga penggunaan, tergantung skupnya — penggunaan singular kata bisnis dapat merujuk pada badan usaha, yaitu kesatuan yuridis (hukum), teknis, dan ekonomis yang bertujuan mencari laba atau keuntungan. Penggunaan yang lebih luas dapat merujuk pada sektor pasar tertentu, misalnya “bisnis pertelevisian.” Penggunaan yang paling luas merujuk pada seluruh aktivitas yang dilakukan oleh komunitas penyedia barang dan jasa. Meskipun demikian, definisi “bisnis” yang tepat masih menjadi bahan perdebatan hingga saat ini.
Dalam ekonomi kapitalis, dimana kebanyakan bisnis dimiliki oleh pihak swasta, bisnis dibentuk untuk mendapatkan profit dan meningkatkan kemakmuran para pemiliknya. Pemilik dan operator dari sebuah bisnis mendapatkan imbalan sesuai dengan waktu, usaha, atau kapital yang mereka berikan. Namun tidak semua bisnis mengejar keuntungan seperti ini, misalnya bisnis koperatif yang bertujuan meningkatkan kesejahteraan semua anggotanya atau institusi pemerintah yang bertujuan meningkatkan kesejahteraan rakyat. Model bisnis seperti ini kontras dengan sistem sosialistik, dimana bisnis besar kebanyakan dimiliki oleh pemerintah, masyarakat umum, atau serikat pekerja.
Secara etimologi, bisnis berarti keadaan dimana seseorang atau sekelompok orang sibuk melakukan pekerjaan yang menghasilkan keuntungan. Kata “bisnis” sendiri memiliki tiga penggunaan, tergantung skupnya — penggunaan singular kata bisnis dapat merujuk pada badan usaha, yaitu kesatuan yuridis (hukum), teknis, dan ekonomis yang bertujuan mencari laba atau keuntungan. Penggunaan yang lebih luas dapat merujuk pada sektor pasar tertentu, misalnya “bisnis pertelevisian.” Penggunaan yang paling luas merujuk pada seluruh aktivitas yang dilakukan oleh komunitas penyedia barang dan jasa. Meskipun demikian, definisi “bisnis” yang tepat masih menjadi bahan perdebatan hingga saat ini.
·
Jenis-Jenis Bisnis
1.Monopsoni
Monopsoni, adalah keadaan dimana satu pelaku usaha menguasai penerimaan pasokan atau menjadi pembeli tunggal atas barang dan/atau jasa dalam suatu pasar komoditas.Kondisi Monopsoni sering terjadi didaerah-daerah Perkebunan dan industri hewan potong (ayam), sehingga posisi tawar menawar dalam harga bagi petani adalah nonsen. Perlu diteliti lebih jauh dampak fenomena ini, apakah ada faktor-faktor lain yang menyebabkan Monopsoni sehingga tingkat kesejahteraan petani berpengaruh.
Contohnya : hanya ada satu perusahaan yang menangani kereta api di Indonesia yaitu, PT.KAI
2. Monopoli (dari bahasa Yunani: monos, satu + polein, menjual) adalah suatu bentuk pasar di mana hanya terdapat satu penjual yang menguasai pasar. Penentu harga pada pasar ini adalah seorang penjual atau sering disebut sebagai “monopolis”.
Sebagai penentu harga (price-maker), seorang monopolis dapat menaikan atau mengurangi harga dengan cara menentukan jumlah barang yang akan diproduksi; semakin sedikit barang yang diproduksi, semakin mahal harga barang tersebut, begitu pula sebaliknya. Walaupun demikian, penjual juga memiliki suatu keterbatasan dalam penetapan harga. Apabila penetapan harga terlalu mahal, maka orang akan menunda pembelian atau berusaha mencari atau membuat barang subtitusi (pengganti) produk tersebut atau —lebih buruk lagi— mencarinya di pasar gelap
3. Oligopoli adalah adalah pasar di mana penawaran satu jenis barang dikuasai oleh beberapa perusahaan. Umumnya jumlah perusahaan lebih dari dua tetapi kurang dari sepuluh.
Dalam pasar oligopoli, setiap perusahaan memposisikan dirinya sebagai bagian yang terikat dengan permainan pasar, di mana keuntungan yang mereka dapatkan tergantung dari tindak-tanduk pesaing mereka. Sehingga semua usaha promosi, iklan, pengenalan produk baru, perubahan harga, dan sebagainya dilakukan dengan tujuan untuk menjauhkan konsumen dari pesaing mereka.
Praktek oligopoli umumnya dilakukan sebagai salah satu upaya untuk menahan perusahaan-perusahaan potensial untuk masuk kedalam pasar, dan juga perusahaan-perusahaan melakukan oligopoli sebagai salah satu usaha untuk menikmati laba normal di bawah tingkat maksimum dengan menetapkan harga jual terbatas, sehingga menyebabkan kompetisi harga diantara pelaku usaha yang melakukan praktek oligopoli menjadi tidak ada.
Struktur pasar oligopoli umumnya terbentuk pada industri-industri yang memiliki capital intensive yang tinggi, seperti, industri semen, industri mobil, dan industri kertas.
4. Oligopsoni, adalah keadaan dimana dua atau lebih pelaku usaha menguasai penerimaan pasokan atau menjadi pembeli tunggal atas barang dan/atau jasa dalam suatu pasar komoditas.
Monopsoni, adalah keadaan dimana satu pelaku usaha menguasai penerimaan pasokan atau menjadi pembeli tunggal atas barang dan/atau jasa dalam suatu pasar komoditas.Kondisi Monopsoni sering terjadi didaerah-daerah Perkebunan dan industri hewan potong (ayam), sehingga posisi tawar menawar dalam harga bagi petani adalah nonsen. Perlu diteliti lebih jauh dampak fenomena ini, apakah ada faktor-faktor lain yang menyebabkan Monopsoni sehingga tingkat kesejahteraan petani berpengaruh.
Contohnya : hanya ada satu perusahaan yang menangani kereta api di Indonesia yaitu, PT.KAI
2. Monopoli (dari bahasa Yunani: monos, satu + polein, menjual) adalah suatu bentuk pasar di mana hanya terdapat satu penjual yang menguasai pasar. Penentu harga pada pasar ini adalah seorang penjual atau sering disebut sebagai “monopolis”.
Sebagai penentu harga (price-maker), seorang monopolis dapat menaikan atau mengurangi harga dengan cara menentukan jumlah barang yang akan diproduksi; semakin sedikit barang yang diproduksi, semakin mahal harga barang tersebut, begitu pula sebaliknya. Walaupun demikian, penjual juga memiliki suatu keterbatasan dalam penetapan harga. Apabila penetapan harga terlalu mahal, maka orang akan menunda pembelian atau berusaha mencari atau membuat barang subtitusi (pengganti) produk tersebut atau —lebih buruk lagi— mencarinya di pasar gelap
3. Oligopoli adalah adalah pasar di mana penawaran satu jenis barang dikuasai oleh beberapa perusahaan. Umumnya jumlah perusahaan lebih dari dua tetapi kurang dari sepuluh.
Dalam pasar oligopoli, setiap perusahaan memposisikan dirinya sebagai bagian yang terikat dengan permainan pasar, di mana keuntungan yang mereka dapatkan tergantung dari tindak-tanduk pesaing mereka. Sehingga semua usaha promosi, iklan, pengenalan produk baru, perubahan harga, dan sebagainya dilakukan dengan tujuan untuk menjauhkan konsumen dari pesaing mereka.
Praktek oligopoli umumnya dilakukan sebagai salah satu upaya untuk menahan perusahaan-perusahaan potensial untuk masuk kedalam pasar, dan juga perusahaan-perusahaan melakukan oligopoli sebagai salah satu usaha untuk menikmati laba normal di bawah tingkat maksimum dengan menetapkan harga jual terbatas, sehingga menyebabkan kompetisi harga diantara pelaku usaha yang melakukan praktek oligopoli menjadi tidak ada.
Struktur pasar oligopoli umumnya terbentuk pada industri-industri yang memiliki capital intensive yang tinggi, seperti, industri semen, industri mobil, dan industri kertas.
4. Oligopsoni, adalah keadaan dimana dua atau lebih pelaku usaha menguasai penerimaan pasokan atau menjadi pembeli tunggal atas barang dan/atau jasa dalam suatu pasar komoditas.
1.2 Tujuan Kebijakan Bisnis
- Melindungi usaha kecil dan menengah.
Kebijakan bisnis dibuat untuk
melindungi usaha kecil dan menengah, karena mayoritas bisnis di Negara kita ini
di dominasi oleh usaha-usaha menengah ke atas. Kebijakan ini berguna u ntuk
mencegah usaha kecil tersingkir dan tidak mempunyai lahan atau wilayah berusaha.
Padahal justru usaha kecil ini yang perlu dikembangkan sehingga bisa menjadi
lebih besar dan mempunnyai daya saing.
- Melindungi lingkungan hidup sekitarnya.
Melakukan bisnis atau usaha di
Negara kita ini memiliki aturan, dan itu diharuskan. Aturan tersebut antara
lain adalah tujuannya untuk tidak merusak atau memberi dampak negative kepada
lingkungan hidup sekitar wilayah tempat usaha tersebut.Tidak dibenarkan jika
membuang limbah ke tempat yang dimanfaatkan oleh penduduk sekitar, seperti
sungai. Dengan adanya kebijakan ini, maka para pebisnis juga akan
meminimalisasikan dampak negative yang nantinya akan berimbas kepada penduduk
dan lingkungan hidup sekitarnya.
- Melindungi konsumen.
Bisnis yang baik adalah usaha bisnis
yang mementingkan pelayanan kepada konsumen. Konsumen adalah raja yang perlu
dilindungi. Konsumen jangan sampai dirugikan atau dikecewakan oleh karena
mengkonsumsi jasa atau barang yang diproduksi dari para pebisnis tersebut.
Segala yang diberikan kepada konsumen haruslah yang terbaik dan pelayannya pun
harus prima. Jika konsumen merasa dilindungi dan mendapatkan yang terbaik dari
para pebisnis tersebut, konsumen tidak segan-segan bekerja sama kembali.
- Pendapatan pemerintah.
Banyaknya bisnis yang beroperasi di
Negara kita ini tentunya juga memberikan keuntungan bagi Negara kita juga.
Bisnis yang beroperassi memiliki kewajiban untuk membayar pajak kepada
pemerintah. Inilah yang sering kita sebut dengan devisa. Semakin banyak
untung/laba yang diperoleh suatu uasaha bisnis, semakin besar pula ia harus
membayar pajak Negara demikian sebaliknya. Devisa yang diperoleh tersebut
digunakan lagi oleh pemerintah untuk melakukan pembangunan di tiap-tiap wilayah
di Negara kita ini. Namun sering terjadi penyelewengan terhadap uang yang
seharusnya menjadi hak rakyat ini ( korupsi ).
Sumber http://pringganugraha.wordpress.com/tujuan-kebijakan-bisnis/
1.3 Sistem Perekonomian dan Sistem Pasar
Sistem Perekonomian adalah sistem yang digunakan oleh suatu
negara untuk mengalokasikan sumber daya yang dimilikinya, baik kepada
organisasi maupun individu di negara tersebut. Perbedaan mendasar antara sebuah
sistem ekonomi dengan sistem ekonomi lainnya adalah bagaimana cara sistem itu
mengatur faktor produksinya. Dalam beberapa sistem, seorang
individu boleh memiliki semua faktor produksi. Sementara dalam sistem lainnya,
semua faktor tersebut dipegang oleh pemerintah. Kebanyakan sistem ekonomi di
dunia berada di antara dua sistem ekstrem tersebut.
Selain faktor
produksi, sistem ekonomi juga dapat dibedakan dari cara sistem tersebut
mengatur produksi dan alokasinya. Sebuah perekonomian terencana (Planned
economies) memberikan hak kepada pemerintah untuk mengatur
faktor-faktor produksi dan alokasi hasil produksi. Sementara pada perekonomian pasar (Market Economic), pasar
lah yang mengatur faktor-faktor produksi dan alokasi barang dan jasa melalui
penawaran dan permintaan.
· Sistem Pasar
Kesempatan
Bisnis atau Usaha
Dalam usaha kita
dapat menggunakan beberapa cara tetapi tidak ada jaminan usaha kita akan berhasil. tetapi dalam melakukan suatu
usaha kita harus berani mengambil resiko. Berikut beberapa cara melakukan
usaha, yaitu:
1. Penuhi
Kebutuhan Konsumen
Ini merupakan
cara membuka usaha yang paling umum. Jika di kantor Anda membutuhkan layanan
catering, maka Anda bisa membuka usaha catering. Jika warga di sekitar rumah
membutuhkan jasa binatu, wartel, warnet, rental komputer, kursus, dll, maka
Anda buka usaha sesuai kebutuhan mereka tadi. kuncinya, kenali kebutuhan
konsumen. Lalu penuhi dengan harga, kualitas produk, dan pelayanan yang
lebih baik. Usaha berdasarkan kebutuhan konsumen yang nyata adalah hal prinsip dari semua jenis
usaha.
2. Jual
Keunikan
Jika Anda
kreatif dan inovatif, pasti banyak hal baru yang berhasil Anda kreasikan.
Banyak usaha baru dimulai dari penemuan jenis produk, teknologi, sistem, dan
program baru. Jika berhasil menciptakan program
komputer baru misalnya, jangan ragu untuk mematenkan dan menjualnya.
Penemuan baru apalagi khas dan unik sangat berpeluang menembus pasar.
3. Duplikasi
Usaha Lain
Bagi mereka yang
merasa dirinya kurang kreatif dan inovatif, jangan patah arang. Terkadang ide
usaha tersebar di mana-mana. Bahkan di depan mata. Anda hanya perlu membaca
peluang, mengukur potensi, dan berani mengambil resiko. Misalnya di depan
kampus "A" usaha fotokopi laris. Apa salahnya menyainginya di tempat
yang sama? Anda cukup "memfotokopi" usaha itu, plus memberi sedikit
nilai tambah (harga, pelayanan, kecepatan, dan keramahan). Siaplah bersaing!
4. Beri
Fasilitas Tambahan
Mirip cara
sebelumnya, namun perlu sedikit sentuhan kreatifitas. Misalnya tetangga Anda
membuka penyewaan Play Station. Anda masih bisa menyainginya dengan tambahan
fasilitas atau memperluas penawaran (bar, warnet, wartel, makanan siap saji,
dll) di lokasi yang sama. Hampir setiap waktu ada saja jenis usaha yang lagi
ngetren. Sedikit fasilitas tambahan, Anda pun siap bersaing dengan yang lebih
dulu ada.
5. Jual
Keterampilan
Jeli mengenali
bakat orang? Itupun awal bisnis yang menantang. Banyak orang berbakat
yang jika dikembangkan dan diberi tempat bisa dijual lebih mahal. Tempat-tempat
seperti restoran, toko-toko, salon, kursus, servis, pasar, mal-mal, adalah
gudangnya orang berbakat. Ambil 2-3 pemangkas rambut berbakat dari salon-salon
kecil. Sewakan tempat yang bagus, lengkapi dengan alat, beri brand yang khusus,
dan suntik dengan sistem pelayanan yang sempurna. Anda pun sudah memiliki
sebuah usaha pemangkas rambut yang eksklusif.
1.4 Kesempatan Bisnis/Usaha
Dalam usaha untuk menciptakan
ide-ide bisnis, terdapat 5 sumber peluang yang penting untuk anda ketahui,
yaitu :
1. Iklan
Melalui media iklan yang bertebaran
di sekitar kita, kita bisa mencari peluang, dengan pengamatan pada kegiatan
bisnis yang sudah ada dan ditampilkan dalam iklan-iklan tersebut, disesuaikan
dengan minat, bidang keahlian yang kita miliki dan tujuan ingin kita
capai.
2.Bisnis Orang Lain
Melalui Bisnis orang lain yang ada di sekitar kita mungkin juga didapatkan peluang untuk menciptakan ide Bisnis bagi kita sendiri, baik dengan utuh meniru sepenuhnya Bisnis yang sudah berjalan tersebut maupun dengan melakukan modifikasi seperlunya, sesuai dengan kemampuan kita.
3. Kebutuhan masyarakat/tetangga di sekitar kita.
Hal yang paling mudah namun seringkali luput dari perhatian kita adalah bahwa dengan melihat kebutuhan masyarakat/tetangga di sekitar kita sebenarnya cukup banyak memberikan peluang bagi kita untuk menciptakan ide bisnis.
4. Tren peluang usaha yang ada di pasaran.
Tren atau kecenderungan masyarakat kita juga dapat kita lihat sebagai peluang untuk menciptakan ide bisnis, meskipun tren memiliki sifat sementara saja.
5. Melakukan identifikasi celah pasar yang ada.
Dengan pengamatan yang cukup akan pasar, kebutuhan masyarakat dan kecenderungan yang berkembang dalam masyarakat memungkinkan kita menemukan celah pasar yang belum diisi oleh bisnis yang sudah ada, sehingga dengan kreatifitas kita bisa memunculkan ide bisnis yang baru.
2.Bisnis Orang Lain
Melalui Bisnis orang lain yang ada di sekitar kita mungkin juga didapatkan peluang untuk menciptakan ide Bisnis bagi kita sendiri, baik dengan utuh meniru sepenuhnya Bisnis yang sudah berjalan tersebut maupun dengan melakukan modifikasi seperlunya, sesuai dengan kemampuan kita.
3. Kebutuhan masyarakat/tetangga di sekitar kita.
Hal yang paling mudah namun seringkali luput dari perhatian kita adalah bahwa dengan melihat kebutuhan masyarakat/tetangga di sekitar kita sebenarnya cukup banyak memberikan peluang bagi kita untuk menciptakan ide bisnis.
4. Tren peluang usaha yang ada di pasaran.
Tren atau kecenderungan masyarakat kita juga dapat kita lihat sebagai peluang untuk menciptakan ide bisnis, meskipun tren memiliki sifat sementara saja.
5. Melakukan identifikasi celah pasar yang ada.
Dengan pengamatan yang cukup akan pasar, kebutuhan masyarakat dan kecenderungan yang berkembang dalam masyarakat memungkinkan kita menemukan celah pasar yang belum diisi oleh bisnis yang sudah ada, sehingga dengan kreatifitas kita bisa memunculkan ide bisnis yang baru.

1.5
Unsur-unsur
penting dalam aktivitas ekonomi
Agar suatu aktivitas ekonomi dapat
berlangsung, dibutuhkan 3 unsur yaitu :
1. Keinginan manusia
2. Sumber-sumber daya
3. Cara-cara berproduksi
Berikut akan dipaparkan penjelasan
dari ketiga unsur tersebut.
1. Keinginan Manusia
Keinginan manusia timbul karena
adanya kebutuhan yang harus dipenuhi dalam kehidupannya. Dilihat dari kebutuhannya,
keinginan manusia dibedakan menjadi 2 macam, yaitu :
- Keinginan pokok adalah keinginan yang pasti dipenuhi oleh setiap manusia dan merupakan kebutuhan utama. Contohnya seperti : setiap manusia memerlukan makanan, yempat tinggal, dan pakaian (biasa disebut sandang, pangan, papan).
- Keinginan tambahan adalah keinginan selain keinginan pokok. Contohnya seperti : mobil, motor, handphone, dll.
Seiring perkembangan peradaban,
kebudayaan, dan ilmu maupun teknologi sekarang keinginan manusia semakin bertambah,
tidak hanya keinginan pokok tetapi keinginan tambahan pun juga ikut bertambah
dan beraneka ragam. keanekaragaman ini dibedakan berdasarkan beberapa faktor
yaitu, gender, usia, selera, agama, pendidikan, dan adat istiadat. Karena
beragamnya keinginan manusia maka barang dan jasa yang dibutuhkan juga beragam.
Misalnya manusia makan menurut seleranya, memilih baju menurut selera, dan
umur. Maka dapat disimpulkan, keinginan manusia dapat dikelompokkan menjadi 2
ciri, Keinginan yang beraneka ragam dan keinginan yang tak terbatas.
2. Sumber-Sumber Daya
Pengertian sumber daya adalah suatu
nilai yang memiliki potensi atau unsur dalam kehidupan. Sumber daya dapat
berupa fisik dan non fisik. Sumber daya dapat berubah ataupun hilang , dapat
juga kekal. Selain itu sumber daya juga dapat pulih atau terbarukan dan tidak
terbarukan. Sumber daya yang dapat pulih contohnya tanaman dan hewan (sumber
daya hayati).
Dalam ekonomi, sumber daya
dibutuhkan untuk memenuhi keinginan-keinginan manusia. Sumber daya dapat
dikatakan sebagai faktor-faktor produksi. Sumber sumber daya ada yang
disediakan oleh alam ada juga yang dibuat oleh manusia untuk memproduksi barang
dan jasa. Sumber daya (faktor produksi) dapat dibedakan menjadi :
- Tanah dan alam
- Modal
- Keahlian
3. Cara-Cara Berproduksi
Pada umumnya pembuatan suatu barang
merupakan diluar bidang ekonomi, tetapi persoalan barang-barang atau jasa-jasa
yang harus diproduksi, berapa banyak yang harus diproduksi , dan cara apa yang
dilakukan untuk memproduksi barang maupun jasa dengan meminimalkan pembiyaan
merupakan bidang ekonomi dan harus diperhatikan oleh ahli-ahli ekonomi.
1.6
Hakikat
Bisnis
Dalam ilmu ekonomi, bisnis adalah suatu organisasi yang menjual barang atau jasa kepada konsumen atau bisnis lainnya, untuk mendapatkan laba. Secara historis kata bisnis berasal dari bahasa Inggris yaitu “business” , dari kata dasar “busy” yang berarti “sibuk” dalam konteks individu, komunitas, ataupun masyarakat. Dalam artian sibuk mengerjakan aktivitas dan pekerjaan yang mendatangkan keuntungan.
1.7
Mengapa
Belajar Bisnis ?
Dari uraian di atas maka kita dapat merasakan bahwa kita semua selalu akan terlibat dalam kegiatan bisnis yang beraneka ragam jenisnya sebanyak ragam atau jenis kebutuhan kita. Semakin banyak ragam jenis kebutuhan kita maka sebanyak itu pulalah jenis usaha itu adanya. Hal ini disebabkan karena pada hakikatnya Bisnis adalah usaha untuk memenuhi kebutuhan manusia, organisasi ataupun masyarakat luas.
Perkembangan dunia bisnis saat ini khususnya di Indonesia yang sedang membangun ekonomi bangsanya yang tampaknya telah memasuki ambang pintu era tinggal landas, mendorong kita bersama untuk mempelajari secara mendalam tentang bisnis dan kegiatan bisnis. Dewasa ini semakin banyak orang atau pihak-pihak yang berkeinginan untuk mempelajari bidang bisnis ini. Beberapa alasan yang pada umumnya merupakan motivasi mereka untuk mempelajari bidang bisnis ini adalah:
1.Karier di masa depan
Bisnis telah berkembang seirama dengan perkembangan bangsa pada khususnya maupun dunia pada umumnya. Hal ini tentu saja membawa konsekuensi logis bahwa akan terbuka lebarnya lapangan kerja di bidang bisnis. Dengan mempelajari bisnis sendiri maka kita akan lebih memahami bidang bisnis.
2. Membuka bisnis sendiri atau berwiraswasta
Alasan ini banyak dikemukakan oleh mahasiswa atau pelajar. Hal ini dimaksudkan untuk mempelajari prinsip dasar serta konsep dan metode untuk menjalankan bisnis secara lebih profesional dan menguntungkan bagi para pembisnis pemula. Bagi para bisnisman, mempelajari bisnis dimaksudkan untuk memperbaiki performance bisnis mereka. Seperti mencari ide yang lebih kreatif, meningkatkan kualitas barang atau jasa, dan yang lainnya sehingga bisnis kita bisa lebih maju dan berkembang.
3.Pengendalian masalah-masalah sosial
Kegiatan bisnis tidak jarang menimbulkan gangguan masyarakat dan lingkungan, seperti polusi udara, polusi suara, polusi air limbah industri, masalah upah minimum, masalah keselamatan kerja, masalah kesejahterahan karyawan, dan lain-lain. Untuk itu pembelajaran tentang bisnis sangat dibutuhkan agar masalah-masalah tersebut dapat diatasi atau dikendalikan dengan baik dan benar sehingga masaalah-masalah tersebut tidak semakin parah dan tidak terjadi tindakan pengendalian yang salah.
No comments:
Post a Comment